AUTISME dan JENIS – JENISNYA
Allah SWT menciptakan manusia dengan seunik-uniknya. Manusia adalah makhluk
yang paling sempurna diantara yang lain nya. Namun dibalik itu semua Allah
memberikan kelebihan dan kekurangan terhadap setiap manusia termasuk Allah memberikan
hambatan terhadap anak-anak berkebutuhan khusus.
Ada berbagai macam hambatan yang terjadi pada anak berkebutuhan khusus, salah
satunya ada yang mempunyai gangguan autisme. Kali ini saya akan membahas
tentang pengertian autisme serta jenis-jenisnya.
A.Pengertian
Autisme
Autism adalah gangguan neurobiologis kompleks yang terjadi pada
anak,dan gejalanya sudah timbul sebelum anak mencapai usia 3 tahun. Ciri yang
sangat menonjol pada anak pengidap autism terlihat ketika bagaimana dia
berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Anak lebih cenderung menarik diri dari
lingkungan dan asik dengan dunia nya sendiri. Ketika diajak untuk berinteraksi
anak cenderung menolak dan lebih tertarik untuk bermain dalam dunianya. Selain
itu anak dengan gangguan autism juga mempunyai hambatan dalam berbahasa dan
komunikasi verbal. Disamping itu seringkali (prilaku stimulasi diri) seperti
berputar – putar, menyakiti diri sendiri, bersifat agresif atau pasif,serta
gangguan emosi yang tidak terkendali.
B.Tipe
Autisme
Walaupun
belum diketahui pasti penyebab autisme,peneliti menilai autisme disebabkan
ketidaknormalan bagian otak yang menginterpretasi bahasa. Ketidakseimbangan
kimiawi juga mempengaruhi terjadinya gejala autisme.
Autisme
pada umumnya terbagi kedalam 2 tipe,yaitu :
- Low
Functioning (IQ Rendah)
Penderita
autis low functioning lebih banyak dari penderita high functioning. Ada
penderita low functioning yang masih bisa bersekolah di SLB, tetapi untuk yang
benar-benar low functioning, ia tidak akan bisa mengenal huruf-huruf dan
membaca.
- High Functioning
(IQ Tinggi)
Untuk
anak autis high function komunikasinya baik,tetapi kurang berinteraksi sosial.
Anaknya pintar,sangat senang dan berminat pada suatu bidang tertentu,tetapi
tidak bisa bersosialisasi dengan baik. Perlu ada penanganan khusus pada anak high function agar
potensinya bias dimaksimalkan.
C.
Jenis Autisme
1) Autisme Masa Kanak (Childhood Autism)
Autism pada masa kanak adalah gejala yang sudah tampak sebelum
anak tersebut mencapai usia 3 tahun. Perkembangan yang terganggu adalah dalam bidang :
a. Kualitas
komunikasinya yang tidak normal,seperti perkembangan bicara terlambat,atau sama
sekali tidak berkembang.
b. Tidak
adanya usaha untuk berkomunikasi,seperti tidak adanya mimik muka atau gestur yang
diperlihatkan saat berinteraksi.
c. Tidak mampu untuk memulai
suatu pembicaraan atau memelihara suatu pembicaraan dua arah yang baik.
d. Bahasa
yang tidak lazim yang diulang – ulang atau stereotipik.
e. Tidak mampu untuk bermain secara imajinatif,biasanya permainan nya kurang variatif.
2) Gangguan Perkembangan Pervasif (PDD NOS)
PDD NOS juga mempunyai gejala gangguan perkembangan dalam bidang
komunikasi,interaksi maupun perilaku , namun gejalanya tidak sebanyak seperti
pada autisme masa kanak. Kualitas dari gangguan tersebut lebih ringan, sehingga
kadang kadang anak anak ini masih bisa bertatap mata, ekspresi tidak terlalu
datar dan masih bisa diajak bergurau.
3) Sindrom Rett
Adalah gangguan perkembangan yang hanya dialami oleh anak wanita.
Kehamilannya normal, kelahiran normal, perkembangan normal sampai sekitar umur
6 bulan. Lingkaran kepala normal pada saat lahir. Mulai sekitar umur 6 bulan,
mereka mulai mengalami kemunduran.
Pertumbuhan kepala mulai berkurang
antara umur 5 bulan sampai 4 tahun. Gerakan tangan menjadi tak terkendali,
gerakan yang tak terarah disertai dengan gangguan komunikasi dan penarikan diri
secara sosial. Gerakan gerakan otot, tampak makin tidak terkoordinasi.
Seringkali memasukan tangan ke mulut, menepukan tangan dan membuat gerakan
dengan dua tangannya seperti orang sedang mencuci baju. Hal ini terjadi antara
umur 6 sampai 30 bulan. Tterjadi gangguan berbahasa, persevtif maupun ekspresif
disertai kemunduran psikomotor yang hebat. Yang khas adalah timbulnya gerakan
gerakan tangan yang terus menerus seperti orang yang sedang mencuci baju yang
bila berhenti bila anak tidur. Gejala gejala lain yang sering menyertai adalah
gangguan pernafasan, otot-otot yang makin kaku, timbul kejang, scoliosis tulang
punggung, pertumbuhan terhambat dan kaki makin mengecil (hipotropik).
Pemeriksaan EEG biasanya menunjukan kelainan
4) Disintregasi Masa Kanak
Pada gangguan disintegrasi masa kanak, hal yang mencolok adalah
anak tersebut telah berkembang dengan sanagat baik selama beberapa tahun ,
sebelum terjadi kemunduran yang hebat.
Gejalanya biasanya timbul setelah umur 3 tahun. Anak
tersebut biasanya sudah bisa bicara dengan sangat lancar, sehingga kemunduran
tersebut menjadi sangat dramatis. Bukan saja bicaranya yang mendadak terhenti,
tapi juga ia mulai menerik diri dan keterampilannya pun ikut mundur.
Perilakunya menjadi sangat cuek dan juga timbul perilaku berulang – ulang dan
stereotipik. Bila melihat anak tersebut begitu saja gejalanya menjadi sangat
mirip dengan autisme.
5) Sindrom Asperger
Seperti pada autisme masa kanak, sindrom Asperger juga lebih banyak terdapat pada anak laki laki. Anak SA juga mempunyai gangguan dalam bidang komunikasi, interaksi sosial maupun perilaku, namun tidak separah seperti autisme. Pada kebanyakan dari anak anak ini, perkembangan bicara tidak terganggu. Bicaranya cukup lancar meskipun ada juga yang bicaranya agak terlambat. Namun meskipun mereka pandai bicara, mereka kurang bisa berkomunikasi dengan baik dan secara timbal balik.
Komunikasi biasanya jalannya searah, dimana anak banyak bicara
mengenai apa yang saat itu menjadi obsesinya, tanpa bisa merasakan apakah lawan
bicaranya tertarik atau tidak. Seringkali mereka mempunyai cara bicara dengan
bahasa yang baku. Dan dalam berkomunikasi kurang menggunakan bahasa tubuh.
Ekspresi muka pun kurang hidup bila dibandung anak anak lain seumurnya.
Mereka biasanya terobsesi dengan kuat pada suatu benda atau subjek
tertentu, seperti mobil, pesawat terbang, atau hal hal ilmiah lain. Mereka
mengetahui dengan sangat detail mengenai hal yang menjadi obsesinya.
Kebanyakan anak SA cerdas, mempunyai daya ingat yang kuat dan
tidak mempunyai kesulitan dalam pelajaran di sekolah. Mereka mempunyai sifat
yang kaku, misalnya bila mereka telah mempelajari suatu aturan maka mereka akan
menerapkannya secara kaku, dan akan merasa sangat marah bila orang lain
melanggar peraturan tersebut.
Dalam interaksi sosial juga mengalami kesulitan untuk berinteraksi
dengan teman sebaya. Mereka lebih tertarik berinteraksi dengan buku atau
komputer dari pada teman. Mereka sulit berempati dan tidak bisa melihat atau
menginterpretasikan ekspresi wajah orang lain.
Perilaku nya juga kadang – kadang tidak mengikuti norma sosial, Memotong
pembicaraan orang seenaknya, mengatakan sesuatu di depan orang tersebut tanpa
merasa bersalah. Anak SA jarang yang menunjukkan gerakan- gerakan morotik yang
aneh, seperti mengepak-ngepak tangan, melompat – melompat atau stimulasi diri.
Sumber
: http://www.autis.info/index.php/tentang-autisme/jenis-autisme
http://dhieotongcantona.blogspot.com/2010/03/tipe-tipe-autis.html
http://klinikautis.com/2011/10/23/autism-sebuah-gangguan-prilaku-pada-anak/
Masya Allah. Semoga terhindar dari yang demikian ini. Bagi saya yang terpenting adalah bagaimana penanganannya agar mereka tetap dapat tumbuh, berkarya dan bersosial.
BalasHapusYa betul. Semua anak dilahirkan dengan kondisi nya yang beda beda. Tapi penanganan dan juga pendidikan sejak dini sangat penting untuk mereka berkembang secara optimal. Terimakasih sudah membaca 😊
BalasHapusTerima kasih.
BalasHapusTulisannya sangat bermafaat.
Alhamdulillah, sama sama
Hapusjadi, bisa dikatakan, bahwa pengidap autis ini, tidak selamanya dikatakan seagai orang idiot, tapi bisa jadi malah sebaliknya.
BalasHapusSebagian dari mereka bahkan ada yang high function. Kalau bisa dikenali sejak dini pasti bisa dikembangkan..
HapusSangat bermanfaat..
BalasHapusTerimakasih banyak
HapusSangat bermanfaat min, terimakasih atas ilmunya
BalasHapus