PERBEDAAN ANAK TUNAGRAHITA DAN AUTIS
Pada dasarnya mengenal tentang dunia anak berkebutuhan
khusus adalah kompleks. Banyak sekali hal yang diperlukan untuk mempelajarinya
dan pada dasarnya orang-orang umum menyebut mereka dengan anak ‘idiot’, ‘autis’ atau retardasi mental/IQ yang di
bawah rata-rata. Padahal itu berbeda. Anak tunagrahita merupakan anak yang
mempunyai kondisi dimana IQ mereka berada dibawah 2 standar deviasi, serta
terjadi selama masa perkembangan. Hambatan lain yang muncul adalah kurangnya
konsentrasi, sulit dalam mengikuti pembelajaran dan kemandirian yang kurang.
Sedangan untuk autism, adalah
gangguan perkembangan yang terjadi karena suatu mutasi gen, terlihat sebelum
anak menginjak usia tiga tahun. Hambatan yang terjadi adalah sulitnya interaksi
dan komuniasi, serta perilaku berulang.
Selain pengertian singkat di atas, ada beberapa
perbedaan yang menonjol antara anak tunagrahita dan autis. Berikut adalah macam
macam perbedaan karateristiknya.
1. Kontak mata
Perbedaan pertama yang paling menonjol adalah dari
kontak mata. Meskipun pada awalnya terlihat tidak bisa dibedakan namun ternyata
ada perbedaan ketika anak tunagrahita dan autis menatap sesorang. Untuk anak
tunagrahita mereka dalam berinteraksi akan menatap lawan bicara dan ada
sebagian yang bisa diajak berkomunikasi. Sedangkan untuk anak autis, sebagian
besar dari mereka ada yang tidak mempunyai kontak mata sama sekali, yang
artinya ketika kamu menatap nya tepat di depan wajahnya, mereka tidak akan bisa
fokus dan pandangan nya akan melihat kearah lain. Meski begitu, ada beberapa
anak autis yang sudah bisa berinteraksi dan berkontak mata ketika berinteraksi
dengan lawan bicara.
2. Interaksi dan komunikasi
Untuk beberapa kondisi yang paling menonjol ketika
interaksi dan komunikasi adalah rata-rata untuk anak tunagrahita mereka bisa
berkomunikasi secara verbal, namun terkadang ada beberapa dari mereka yang hanya
bisa membeo saja,dan penguasaan dalam kosa kata cenderung sedikit. Tetapi untuk
beberapa anak, mereka masih bisa berkomunikasi dan interaksi secara wajar. Lain
hal nya dengan anak autis, sebagian dari mereka bisa berbicara atau
mengeluarkan suara ketika berkomunikasi, tetapi kebanyakan dari mereka adalah
non verbal dan berkomunikasi secara isyarat. Karena hambatan mereka dalam sosial
dan interaksi, mereka sulit untuk berbicara, dan ketika menginginkan sesuatu
terkadang mereka menunjuk, atau menarik seseorang untuk mengambil sesuatu yang
diinginkan mereka. Dalam hal ini perlu diberikan beberapa metode dan terapi
agar mereka dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik.
3. Hiperaktif dan perilaku berulang
Hiperaktif adalah suatu kondisi dimana seseorang sulit
untuk berkomunikasi dan tidak bisa diam atau memperhatikan di satu tempat.
Untuk beberapa kondisi kebanyakan anak-anak autis mempunyai kondisi hiperaktivitas,
dimana mereka akan senang berlarian dan berkeliling di dalam kelas. Sebagian dari
mereka tidak bisa duduk diam dan perlu tenaga yang lebih untuk mengontrolnya,
dan untuk anak tunagrahita mereka masih bisa untuk diam di tempat dan
memperhatikan. Untuk beberapa kondisi seperti anak tunagrahita ringan, mereka
masih bisa duduk diam dan memperhatikan, tetapi untuk beberapa keadaan
tunagrahita sedang dan berat, mereka juga sulit untuk memperhatikan.
4. Tantrum
Salah satu ciri yang menonjol ketika mereka tantrum
adalah untuk anak tunagrahita mereka biasanya akan mengamuk dengan alasan yang
jelas, misalkan ketika mainan mereka diambil atau ketika diejek teman yang
lain, mereka akan marah dan terkadang sampai menyerang orang lain. Untuk
beberapa kondisi ada yang menyerang tanpa pandang bulu. Sedikit berbeda dengan
anak autis, ketika mereka tantrum, alasan nya bisa menjadi sedikit lebih kompleks,
salah satunya adalah ketika aktivitas mereka yang terpola diganggu atau dirubah,
maka mereka akan merasa resah dan juga kesal. Selain itu, ketika mereka merasa
dipaksa melakukan sesuatu merekapun bisa tantrum bahkan dengan hebat. Pada saat
tantrum mereka biasanya akan berteriak dan untuk sebagian kondisi akan menjadi
lebih sedikit hiperaktif, dan untuk kondisi yang lebih parah bisa sampai menyakiti
dirinya sendiri. Biasanya mereka akan menggigit jari, membenturkan kepala ke
tembok, memukul kepala sendiri, dsb. Kondisi nya sangat kompleks dan antara anak
autis satu dan yang lainnya setiap tantrum bisa menjadi sangat berbeda antara
satu sama lain.
Itulah beberapa perbedaan yang muncul dan menonjol
antara anak tunagrahita dan anak autis. Selain yang terlihat, masih ada
beberapa karakteristik yang khas antara keduanya, seperti pada saat mengikuti
pembelajaran anak tunagrahita sebagian dari mereka masih mempunyai daya konsentrasi
untuk memperhatikan, dan sebagian nya lagi sulit untuk berkonsentrasi. Sedangkan
anak autis mereka bisa memperhatikan juga, tetapi untuk yang belum bisa
maksimal dalam berkontak mata, mereka akan sedikit lebih kesulitan dalam
memperhatikan pembelajaran. Semoga artikel
ini bisa menjadi sedikit gambaran umum untuk membedakan antara keduanya. Salam
readers!
https://asiagoogle.com/the-best-printers-for-2021/
BalasHapusSangat bermanfaat terimakasih ilmunya 😍
BalasHapusAlhamdulillah terimakasih banyak ya In, semoga artikel nya bermanfaat
HapusTerimakasih ilmunya kak
BalasHapusSama sama, semoga adanya artikel ini bisi menambah wawasan juga ya
HapusDengan mengetahui hal dasarnya saya jadi tau sedikit gambarannya,terimakasih untuk infonya
BalasHapusTerimakasih banyak atas kunjungan nya, semoga bermanfaat ya
Hapusterimakasih kak, sekarang saya jadi tahu perbedaan antara keduanya, membantu untuk tugas saya juga
BalasHapus